Mengeluarkan ZamZeLova dari Sekolah dan Memutuskan Home Schooling

Tak pernah terbayangkan saya dan suami akhirnya memutuskan mengeluarkan ZamZeLova dari sekolah dan mengambil keputusan Home Schooling dalam dua minggu. Ide Home Schooling sebenarnya sudah ada di kepala saya sejak tahun 2014 awal, dimana saat itu Zamir dan Zello harus menentukan mau masuk TK yang mana. Saya sempat beberapa kali mengikuti beberapa kelas tentang home schooling di rumah inspirasi, namun saat itu kami memutuskan ZamZeLova sekolah TK saja karena dari segi waktu kami belum memungkinkan mendampingi anak-anak Home Schooling dengan kondisi kami berdua bekerja.

Namun Covid-19 mengguncang keuangan keluarga kami, ya kami terdampak dengan penyesuaian pendapatan suami postpone 50% dan saya harus memutuskan berhenti bekerja paruh waktu, maka otomatis kami harus bertahan dengan 30% saja dari pendapatan sebelumnya.

Berbagai skenario budget kami buat untuk bisa bertahan, tentu saja kami harus bertahan dengan setiap bulan minus dan menggerus tabungan kami yang juga tidak seberapa. Alhamdulillah kalau dihitung ya kami masih bisa bertahan 12 bulan dengan pendapatan itu dan tabungan, #startsyukur tiada henti karena kami sudah mulai lebih tertib budget dan menabung sejak dua tahun lalu.

Bukan hanya karena budget saja sebenarnya pertimbangan kami, tapi juga terdapat issue kesehatan mata dari anak-anak kami ketika dalam bayangan kami mereka harus sekolah dari rumah selama 1 atau 2 tahun karena pandemi. Ini juga jadi salah satu pertimbangan utama dalam pengambilan keputusan, selain juga kurang maksimalnya pembelajaran anak dengan sistem sekolah dari rumah menurut kami, kemampuan kami dalam hal parenting dengan anak-anak juga sudah cukup kuat, dan beberapa hal lain yang bisa dibaca dalam framework berikut ini

Akhir Juni 2020 itu wacana Home schooling mencuat dari diskusi-diskusi kami tentang budget, tentu biaya uang kenaikan kelas dan bulanan sekolah tiga anak lumayan membuat kami bernafas jika memang bisa di coret. Saya dan suami secara intensif rapat selama beberapa hari untuk menimbang, mencari informasi home schooling, berdiskusi berbagai kemungkinan dan konsekuensi yang muncul, serta mulai berdiskusi dengan sekolah bagaimana kemugkinannya, dan mencari PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) sebagai syarat terdaftar siswa home schooling, serta beberapa hal lainnya.

Dari berbagai diskusi kami sembari menguatkan lagi value keluarga kami dan menata ulang Visi Misi serta Objektif dari keluarga kami sebelum benar-benar memutuskan menjadi keluarga homeschooler.

Setelah dengan intensif Visi Misi dan Objektif keluarga kami sudah kukuhkan, maka mulai membuat Visi Misi pendidikan di keluarga kami untuk melandasi proses home schooling seandainya memang kami putuskan demikian.

13 Juli adalah hari pertama anak-anak akan mulai sekolah, dan kami harus memutuskan tanggal 10 Juli. Kami sempat juga menengok jadwal sekolah dirumah dari sekolah ZamZeLova sebelum benar-benar memutuskan, sebenarnya jadwalnya juga masih memungkinkan untuk diikuti ZamZeLova, namun akhirnya dengen mempertimbangkan berbagai hal, termasuk kemungkinan pandemi dan sekolah di rumah bisa sampai 2 tahun, maka dengan mantab kami memutuskan Home Schooling ZamZeLova

Dalam diskusi-diskusi kami, beberapa kali kami juga melibatkan ZamZeLova dan melakukan beberapa briefing dan what if skenario kepada mereka, sebelumnya tentu saja seperti biasa mereka kami paparkan terlebih dahulu hal-hal yang menyenangkan dari home schooling seperti

  • Belajar sendiri di rumah artinya bisa menyepakati jadwal bersama dengan lebih fleksibel
  • Tidak perlu ada waktu untuk perjalanan ke sekolah dan membuat mereka harus mandi dan bersiap-siap pagi hari
  • Tidak perlu sekolah hingga sore (full-day school) seperti sebelumnya
  • Beberapa pelajaran juga tidak perlu dipelajari, dan bisa ikut serta menentukan mana yang dipelajari mana yang tidak.
  • dan sebagainya

Kemudian baru kami jelaskan hal-hal kurang menyenangkannya

  • Tidak bisa bermain bola lagi di sekolah seperti sebelumnya
  • Jarang ketemu teman-temanmu, mungkin akan bertemu teman-teman baru
  • Nanti harus ikutan PKBM, dan akan ikut tes di level tertentu
  • dan sebagainya

Alhamdulillah mereka sepakat memilih Home Schooling dengan beberapa kesepakatan cara belajar dan belajar dimana saja

Dan mulailah kami meraba, belajar, melakukan, review lagi, melakukan lagi, review lagi, dan berusaha mencari model home schooling terbaik untuk keluarga kami, bismillahirrohmanirrohim, doakan yaa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to Top